MEDIA TERDEPAN DAN TERPERCAYA

29 September 2015

5 Kesan Positif Mengenai Orang Batak.

Loading...
Loading...
 
Tak henti henti nya saya memuji orang batak, kalau sebelumnya saya sudah menulis Artikel 10 Hal Yang Buat Saya Bangga Menjadi Orang Batak . Namun tak kalah serunya jika kali ini saya akan menulis kembali menulis Artikel 5 Kesan Positif Mengenai Orang Batak. hehehe....

Langsung saja kita bahas dengan cepat dan tepat :

1. Orang Batak Itu Pekerja Keras.

To the point saja.... Saya sendiri selalu berkata dalam diri saya "Tak Kerja Maka Tak Makan" dan tak heran lihat orang Batak pergi pagi pulang pagi seperti Lagu Armada yang berbunyi "Ku Rela Pergi Pagi Pulang Pagi Hanya Untuk Mengais Rejeki,... Doakan Saja Aku Pergi Semoga Pulang Dompetku Terisi" hihihi....
Dangol nai .....


2. Orang Batak Itu Cenderung Ambil Jalan Pintas.

Dari pada aku jadi pengemis,begal,pencopet atau jadi perampok mending aku kerja kasar yang penting halal.... hehehehe.... Hal ini nyata di Jakarta dimana kita lihat susahnya cari kerja di Ibukota ini.Sudah lebih dari Seribu Lamaran kita masukkan ke Perkantoran dan perusahan perusahaan lainnya akhirnya jadi bungkus nasi juga jadi nya sehingga Orang Batak tak segan segan kerja kasar seperti hal nya jadi Tukang Tambal Ban,Supir Angkot,Kernek Metro Mini dan masih banyak lagi pekerjaan kasar lainnya.



3. Orang Batak Itu Sifatnya Gotong Royong.

Iya,... Ini benar adanya... Orang Batak itu selalu tolong menolong,kekeluargaannya begitu kental. Dimana kita lihat jika seorang Batak menjadi Pejabat di suatu  Instansi Pemerintahan atau Swasta maka tak segan segan Ia membatu keluarga nya yang menganggur menjadi staff nya bekerja.
Tabo nai halak batak on... hehehee....


4. Orang Batak Itu Brutal Dan Kasar Tapi Hatinya Halus.

Memang di situlah anehnya. Orang Batak itu kasar dan brutal, tetapi hatinya halus. Makanya lagu-lagu Batak itu ”nangis manganung”. Semua merintih. Jadi orang Batak itu sebenarnya cengeng, fisiknya saja yang kuat.Makanya saya sendiri sebagai orang Batak heran lihat diri saya sendiri... Apakah ini sudah dari Nenek Moyang Bangsa Batak atau Baru Sekarang saja???


5. Orang Batak Itu Pintar,Cerdas,Cepat,Tanggap dan Berani.

Hal ini jelas terbukti dimana sering kita dengar Istilah ABS (Asal Batak Sukunya). hehehe....
Jangan salah jika kita lihat Orang Batak selelu ada di Pemerintahan dari zaman ke zaman selama Negara Indonesia ini berdiri (sejak Republik Indonesia Merdeka). Namun hanya di Kabinet Presiden Jokowi ini tidak ada orang Batak bukan karena tidak bisa namun seperti di lansir dari Laporan Majalah Tempo (27 Oktober - 2 Nopember 2015),Megawati merasa gedek karena Luhut Panjaitan terlalu dominan atas Jokowi sehingga membuat Mega kurang sreg dengan langkah langkah Luhut Panjaitan tersebut. 

Sebelumnya beredar kabar dari wartawan senior ,The Strait Time Singapura bahwa Jokowi setuju Luhut Panjaitan menjadi Wapres nya. Kabar Lain menyebutkan Jenderal Luhut Binsar Panjaitan dan Jenderal Wiranto berebut Menko Polhukam , kemudian Jokowi mengembalikannya pada Mega dan Mega meminta pertimbangan kepada Hendropriyono ,lalu Hendro menyarankan Mega memilih Tedjo Edy,maka saat di umumkan sususan kabinet muncul nama Tedjo Edy.

laporan Majalah Tempo (27 Oktober – 2 Nopember 2014), Megawati merasa ‘gedek’, karena Luhut Panjaitan terlalu dominan atas Jokowi. Sehingga membuat Mega kurang sreg dengan langkah-langkah Luhut Panjaitan tersebut. Sebelumnya, beredar kabar dari wartawan senior The Strait Time Singapura, bahwa Jokowi sudah setuju Luhut menjadi wapresnya.
Kabar lain menyebutkan, Jenderal Luhut Binsar Panjaitan dan Jenderal Wiranto berebut jabatan Menko Polhukam. Kemudian, Jokowi mengembalikannya kepada Mega, dan Mega meminta pertimbangan kepada Hendropriyono, lalu Hendro menyarakan Mega memilih Tedjo Edy. Maka, saat diumumkan susunan kabinet yang muncul nama Tedjo Edy.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/10/29/33649/mengapa-kabinet-presiden-jokowi-tanpa-orang-batak/#sthash.q6YPVvva.dpuf
laporan Majalah Tempo (27 Oktober – 2 Nopember 2014), Megawati merasa ‘gedek’, karena Luhut Panjaitan terlalu dominan atas Jokowi. Sehingga membuat Mega kurang sreg dengan langkah-langkah Luhut Panjaitan tersebut. Sebelumnya, beredar kabar dari wartawan senior The Strait Time Singapura, bahwa Jokowi sudah setuju Luhut menjadi wapresnya.
Kabar lain menyebutkan, Jenderal Luhut Binsar Panjaitan dan Jenderal Wiranto berebut jabatan Menko Polhukam. Kemudian, Jokowi mengembalikannya kepada Mega, dan Mega meminta pertimbangan kepada Hendropriyono, lalu Hendro menyarakan Mega memilih Tedjo Edy. Maka, saat diumumkan susunan kabinet yang muncul nama Tedjo Edy.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/10/29/33649/mengapa-kabinet-presiden-jokowi-tanpa-orang-batak/#sthash.q6YPVvva.dpuf
laporan Majalah Tempo (27 Oktober – 2 Nopember 2014), Megawati merasa ‘gedek’, karena Luhut Panjaitan terlalu dominan atas Jokowi. Sehingga membuat Mega kurang sreg dengan langkah-langkah Luhut Panjaitan tersebut. Sebelumnya, beredar kabar dari wartawan senior The Strait Time Singapura, bahwa Jokowi sudah setuju Luhut menjadi wapresnya.
Kabar lain menyebutkan, Jenderal Luhut Binsar Panjaitan dan Jenderal Wiranto berebut jabatan Menko Polhukam. Kemudian, Jokowi mengembalikannya kepada Mega, dan Mega meminta pertimbangan kepada Hendropriyono, lalu Hendro menyarakan Mega memilih Tedjo Edy. Maka, saat diumumkan susunan kabinet yang muncul nama Tedjo Edy.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/10/29/33649/mengapa-kabinet-presiden-jokowi-tanpa-orang-batak/#sthash.q6YPVvva.dpuf
laporan Majalah Tempo (27 Oktober – 2 Nopember 2014), Megawati merasa ‘gedek’, karena Luhut Panjaitan terlalu dominan atas Jokowi. Sehingga membuat Mega kurang sreg dengan langkah-langkah Luhut Panjaitan tersebut. Sebelumnya, beredar kabar dari wartawan senior The Strait Time Singapura, bahwa Jokowi sudah setuju Luhut menjadi wapresnya.
Kabar lain menyebutkan, Jenderal Luhut Binsar Panjaitan dan Jenderal Wiranto berebut jabatan Menko Polhukam. Kemudian, Jokowi mengembalikannya kepada Mega, dan Mega meminta pertimbangan kepada Hendropriyono, lalu Hendro menyarakan Mega memilih Tedjo Edy. Maka, saat diumumkan susunan kabinet yang muncul nama Tedjo Edy.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/10/29/33649/mengapa-kabinet-presiden-jokowi-tanpa-orang-batak/#sthash.q6YPVvva.dpuf
laporan Majalah Tempo (27 Oktober – 2 Nopember 2014), Megawati merasa ‘gedek’, karena Luhut Panjaitan terlalu dominan atas Jokowi. Sehingga membuat Mega kurang sreg dengan langkah-langkah Luhut Panjaitan tersebut. Sebelumnya, beredar kabar dari wartawan senior The Strait Time Singapura, bahwa Jokowi sudah setuju Luhut menjadi wapresnya.
Kabar lain menyebutkan, Jenderal Luhut Binsar Panjaitan dan Jenderal Wiranto berebut jabatan Menko Polhukam. Kemudian, Jokowi mengembalikannya kepada Mega, dan Mega meminta pertimbangan kepada Hendropriyono, lalu Hendro menyarakan Mega memilih Tedjo Edy. Maka, saat diumumkan susunan kabinet yang muncul nama Tedjo Edy.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/10/29/33649/mengapa-kabinet-presiden-jokowi-tanpa-orang-batak/#sthash.q6YPVvva.dpuf
laporan Majalah Tempo (27 Oktober – 2 Nopember 2014), Megawati merasa ‘gedek’, karena Luhut Panjaitan terlalu dominan atas Jokowi. Sehingga membuat Mega kurang sreg dengan langkah-langkah Luhut Panjaitan tersebut. Sebelumnya, beredar kabar dari wartawan senior The Strait Time Singapura, bahwa Jokowi sudah setuju Luhut menjadi wapresnya.
Kabar lain menyebutkan, Jenderal Luhut Binsar Panjaitan dan Jenderal Wiranto berebut jabatan Menko Polhukam. Kemudian, Jokowi mengembalikannya kepada Mega, dan Mega meminta pertimbangan kepada Hendropriyono, lalu Hendro menyarakan Mega memilih Tedjo Edy. Maka, saat diumumkan susunan kabinet yang muncul nama Tedjo Edy.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/10/29/33649/mengapa-kabinet-presiden-jokowi-tanpa-orang-batak/#sthash.q6YPVvva.dpuf
laporan Majalah Tempo (27 Oktober – 2 Nopember 2014), Megawati merasa ‘gedek’, karena Luhut Panjaitan terlalu dominan atas Jokowi. Sehingga membuat Mega kurang sreg dengan langkah-langkah Luhut Panjaitan tersebut. Sebelumnya, beredar kabar dari wartawan senior The Strait Time Singapura, bahwa Jokowi sudah setuju Luhut menjadi wapresnya.
Kabar lain menyebutkan, Jenderal Luhut Binsar Panjaitan dan Jenderal Wiranto berebut jabatan Menko Polhukam. Kemudian, Jokowi mengembalikannya kepada Mega, dan Mega meminta pertimbangan kepada Hendropriyono, lalu Hendro menyarakan Mega memilih Tedjo Edy. Maka, saat diumumkan susunan kabinet yang muncul nama Tedjo Edy.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/10/29/33649/mengapa-kabinet-presiden-jokowi-tanpa-orang-batak/#sthash.q6YPVvva.dpuf
laporan Majalah Tempo (27 Oktober – 2 Nopember 2014), Megawati merasa ‘gedek’, karena Luhut Panjaitan terlalu dominan atas Jokowi. Sehingga membuat Mega kurang sreg dengan langkah-langkah Luhut Panjaitan tersebut. Sebelumnya, beredar kabar dari wartawan senior The Strait Time Singapura, bahwa Jokowi sudah setuju Luhut menjadi wapresnya.
Kabar lain menyebutkan, Jenderal Luhut Binsar Panjaitan dan Jenderal Wiranto berebut jabatan Menko Polhukam. Kemudian, Jokowi mengembalikannya kepada Mega, dan Mega meminta pertimbangan kepada Hendropriyono, lalu Hendro menyarakan Mega memilih Tedjo Edy. Maka, saat diumumkan susunan kabinet yang muncul nama Tedjo Edy.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/10/29/33649/mengapa-kabinet-presiden-jokowi-tanpa-orang-batak/#sthash.q6YPVvva.dpuf





Loading...
LANGSUNG SHARE KE MEDSOS...